Rabu, 02 Desember 2009

Menjaga Akidah dari Aliran Sesat



Sehubungan dengan maraknya aliran keagamaan/kepercayaan yang dinyatakan sesat oleh MUI ( Majelis Ulama Indonesia ) dan berbagai serangan terhadap akidah umat Islam melalui berbagai media maka kami ingin turut serta dalam melawan perusakan akidah tersebut dengan menerbitan Edisi Khusus Swara Dakwah yang memuat tentang Akidah Islam. Apa yang kami sampaikan ini diambil dari sebuah buku yang ditulis oleh Fathi Yakan dengan judul Madza Ya’ni Intima-I Lil Islam dan diterjemahkan  oleh Yasir Miqdad dengan judul Komitmen Muslim.
Akidah /Prinsip dasar Islam (Bagian I )
Komitmen kepada Islam bukanlah  komitmen warisan atau keturunan. Bukan pula sebatas penampilan luar apalagi sekedar KTP nya saja yang Islam. Melainkan komitmen kepada ajaran Islam, komitmen kepada Islam dan menyesuaikan diri dengan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas sifat-sifat yang harus dimiliki oleh setiap muslim agar komitmennya kepada Islam menjadi sehat dan benar.
Firman Alloh :”Dia (Alloh) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dulu. Dan begitu pula dalam Al Quraan ini supaya Rosul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu menjadi saksi atassegenap manusia”
Syarat pertama dalam berkomitmen kepada Islam adalah : Aqidah seorang muslim harus lurusdan benar sesuai tuntunan kitabulloh ( Al Quran) dan sunnah Rosululloh saw. Ia harus mengimani apa-apa yang diimani oleh para salafussholih (orang-orang  sholeh terdahulu) dan para imam yang telah diakui kebaikkannya, kesholihannya, ketaqwaannya serta pemahamannya yang lurus terhadap agamaAlloh ini.
Agar saya dapat mengislamkan aqidah saya, maka wajib bagi saya untuk :
1.       Mengimani bahwa pencipta alam semesta ini adalah Alloh yang Maha Bijaksana, Maha Kuasa, maha mengetahui dan berdiri sendiri. Dengan bukti bahwa alam semesta ini begitu indah, akurat/tepat, dan serasi. Setiap bagiannya membutuhkan bagian yang lain. Tidak mungin alam ini bisa bertahan tanpa pengendalian dari Alloh yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa. Firman Alloh :”Kalau saja di langit dan di bumi itu ada tuhan-tuhan lain selain Alloh, niscaya akan hancurlah keduanya . Maka Maha Suci Alloh pemilik ‘Arsy dari segala yang disifati oleh orang musyrik.” ( Al Anbiya’:22).
2.       Mengimani bahwa Al Kholiq ( sang Pencipta) menciptakan alam semesta ini tidaklah dengan sia-sia dan percuma, karena Dzat yang memiliki sifat kamal(kesempurnaan) tidak mungkin melakukan sesuatu yang sia-sia. Dan mustahil seseorang dapat memahami secara rinci tujuan Alloh menciptakan mahluk kecuali melalui penjelasan utusanNya dan wahyu. Firman Alloh : “Apakah kalian mengira bahwa Kami menciptakan kalian sia-sia dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami ? Maka maha Tinggi Alloh, Raja yang sebenarnya. Tiada ilah selain Dia. Yang memiliki ‘Arsy yang mulia.” (Al Mu’minun 115-116)
3.       Mengimani bahwa Alloh telah mengutus para Rosul dan menurunkan kitab-kitab untuk memperkenalkan Dzat-Nya kepada manusia, menjelaskan tujuan penciptaan, serta menjelaskan asal dan tempat kembali mereka kelak. Penutup para Rosul yang mulia adalah Muhammad saw yang Alloh dukung dengan mu’jizat abadi yaitu Al Quraan. Firman Alloh : “ Dan sungguh kami telah utus pada setiap umat seorang Rosul (yang memerintahkan) : Sembahlah Alloh dan jauhilah thoghut (sesembahan selain Alloh)” (An Nahl : 36)
4.       Mengimani bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk mengenal, mengabdi dan taat kepada Alloh swt seperti yang Dia terangkan; “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar merekamengabdi kepada Ku. Aku tidak menginginkan rizki dari mereka dan Aku tidak menginginkan mereka memberi makan kepadaKu . Sesungguhnya Alloh, Dialah pemberi rizki yangmemiliki kekuatan yang kokoh.” (Adz Dzariyat : 56-58)
5.       Mengimani bahwa balasan mu’min (orang beriman) adalah jannah(surga) dan bagi orang kafir dan orang ma’siat adalah neraka. “Segolongan berada disurga dan sebagian lagi di neraka”. (Asy Syuro:7)
6.       Mengimani bahwa manusia yang melakukan kebaikan maupun kejahatan atas pilihan dan kehendak mereka sendiri. Akan tetapi ia tidak dapat melaksanakan kebaikan kecuali dengan taufiq dari Alloh swt dan tidak melakukan kejahatan atas paksaan dari Alloh swt. Semuanya terjadi dalam lingkup perkenan dan kehendak Nya semata. Firman Alloh: “Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Alloh mengilhamkan kepada jiwa itu kejahatan dan ketaqwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikannya. Dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya”. (Asy Syams:7-10) dan “Setiap diri bertanggung jawab atas apa-apa yang telah diperbuatnya”. (Al Mudatsir:38)
7.       Mengimani bahwa tasyri’ (pembuatan hukum) hanyalah hak Alloh semata yang tidak boleh dilangkahi. Dan bahwa seseorang orang muslim yang ‘alim(mempunyai cukup ilmu) dibolehkan berijtihad dalam mengambil kesimpulan (istibath) hukum dalam lingkup yang disyariatkan Alloh. Firman Alloh : “Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Alloh. Itulah Robb-ku (Tuhanku). Kepadanya aku bertawakal dan kepadaNya aku kembali (AsySura:10)
8.       Mengetahui nama-nama serta sifat yang layak dan sesuai dengan keagungan Alloh. Hadist : “Dari Abu Hurairah ra. Katanya : Telah bersabda Rosul saw: Sesungguhnya Alloh mempunyai 99 nama, tidak seorangpun menghafalnya melainkan iapasti masuk surga. Dan Alloh itu witir (ganjil) dan mencintai yang witir.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhory dan Muslim).
9.       Merenungkan ciptaan Alloh dan bukan DzatNya (wujud/bentuknya), dalam rangka mengikuti perintah Rosululloh saw : “Berpikirlah tentang ciptaan Alloh, dan janganlah kalian berfikir tentang DzatNya.” (Diriwayatkan Abu Nu’aim dalam Al Hilyah” dan oleh Al Asbahany dalam At Taghrib WatTarhib)
10.   Meyakuni bahwa pendapat ulama terdahulu (salafushalih) lebih utama diikuti untuk menutup peluang ta’wil dan ta’hil (menafsirkan ayat) sertamenyerahan maksna hakiki dari nama-nama dan sifat Alloh itu hanya kepadaNya. Dan jangan menghakimi pendapat/tafsir ulama generasi yang datang kemudian sebagai kafir atau fasik. Dan jangan menjadikan perbedaannya sebagai perdebatan yang berkepanjangan.
11.   Mengabdi kepada Alloh dengan tidak menyekutukan sesuatu dengan Nya, sesuai misi dakwah yang dibawa setiap Rosul. Firman Alloh “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang Rosul arag mereka menyeru : Mengabdilah (sembahlah) Alloh saja, dan jauhilah thoghut (sesembahan selain Alloh).
12.   Merasa takut kepada Alloh dan tidak merasa takut kepada selain Dia, sehingga terdorong untuk menjauhi yang dibenciNya dan diharamkanNya. Firman Alloh :”Barang siapataat kepada Alloh dan Rosulnya, takut olehNya, dan takwa kepadaNya, maka merekalah orang-orang yang menang.” (An Nur:52) dan : “Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Alloh yang tidak Nampak bagi mereka, bagi mereka ampunan dan pahala yangbesar.” (Al Mulk:12).
13.   Berdzikir (ingat) kepadaNya secara kontinyu. Dzikirmerupakan obat spiritual yang ampuh dan senjata yang hebat untuk menghadapi sega tantangan zaman dan segala bencana yang menimpa kehidupan. Firman Alloh : “Orang-orang yang beriman dan hari mereka menjadi tentram dengan dzikirkepada Alloh. Ketahuilah bahwa dengan dzikir kepada Alloh lah hati bisa menjadi tentram.” (Ar Ra’d:28) dan : “Barang siapa yang berpaling dari dzikir kepada Yang Maha Pemurah, Kami adakan baginya syaitan. Maka syaitanlah yang menjadi taman baginya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.” (Az Zukhuf:36-37)
14.   Mencintai Alloh sampai hati kita dikuasai olehNya dan terkait erat dengannya sehingga mendorong diri saya untuk terus menambah amalbaik, berkorban dengan berjihat di jalanNya dan jangan sampai terhalang oleh nikmat dunia. Firman Alloh : “Katakanlah wahai Muhammad, jika bapak-bapak kalian, anak-anak kalian, saudara-saudara kalian, istri-istri kalian, keluarga kalian, harta yang kalian telah peroleh, perniagaan yang kamu takuti kerugiannya serta tempat-tempat tinggal yang kamu sukai itu lebih kalian cintai dari pada Alloh, RosulNya dan jihad di jalanNya , maka tunggulah sampai Alloh menurunkan adzabNya. Dan Alloh tidak member petunjuk kepada orang-orang yang fasiq” (At Taubah:24).
15.   Bertawakal kepada Alloh dalam segala urusan. Sikap ini akan menumbuhkan kekuatan jiwa dan semangat yang membuat kesulitan seperti apapun menjadi mudah. FirmanNya : “Barang siapa bertawakal kepada Alloh, maka cukuplah Alloh menjadi pelindungnya.” (Ath Tholaq:3)
16.   Bersyukur atas nikmat Alloh yang tak terhitung banyaknya. firmanNya : “Dan ingatlah tatkala Robb mu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur niscaya kami tambah kenikmatan bagi kamu dan jika kamu mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya adzabku sangat pedih (Ibrahim:7).
17.   Beristighfar (memohon ampunan dosa) kepada Nya secara terus menerus, karena istighfar dapatmenghapus kesalahan,memperbarui taubat, dan imanserta dapat menumbuhkan perasaan tenang dan tentram. Firman Alloh : “Dan orang-orang yang apabila telah melakukan perbuatan keji atau mendzalimi diri mereka sendiri, mereka ingat kepada Alloh lalu memohon ampunan kepadaNya atas segala dosanya. Dan tidak ada yangmengampuni dosa-dosa selain Alloh . Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosanya itu sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya pengampunan dari Robb mereka.” (Ali Imron:135)
18.   Menyadari bahwa diri saya selalu dimonitor oleh Alloh kapan saja dan dimana saja berada, sesuai firman Alloh : “Dan tiada pembicaraan antrara tiga orang, melainkan Dia-lah yangkeempat. Dan tiada (pembicaraan antara) limaorang melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tiada pula pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak melainkan Dia ada bersama mereka dimanapun mereka berada . Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka padahari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahu atas segalasesuatu.” ( AlMujadalah:7).
Demikian apa yang dapat kami sampaikan dalam rangka menjaga dan meluruskan akidah umat Islam pada kesempatan lain Insya Alloh akan kami sampaikan pula tentang apa yang harus kita lakukan jika kita telah berkomitmenkepada Islam yang meliputi mengislamkan ibadah kita, Akhlak kita, rumah tangga kita, mampu melawan hawa nafsu dan keyakinan bahwa hari esok adalah mejadi kejayaan umat Islam.
Wallohu a’lam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar