Minggu, 23 Mei 2010

Viva Palestina : Mereka Bertekad Untuk Sampai Gaza Walau Harus Berenang…

www.geraidinar.com / oleh Muhaimin Iqbal
Sunday, 23 May 2010 06:03 
Go to 
Gaza
Karena bukan situs berita, tidak biasanya GeraiDinar secara spesifik memuat suatu berita dari peristiwa-peristiwa penting dunia. Namun kali ini lain, saudara-saudara kita yang beruntung diberi kemudahan Allah untuk beramal baik secara maksimal – meninggalkan seluruh urusan duniawinya, saat ini sedang mencari keridloan Allah semata dengan berusaha menolong saudara-saudara kita yang teraniaya di bumi palestina khususnya Gaza.
Bentuk ke-iri-an saya atas apa yang sedang mereka lakukan, dan keinginan untuk bersama mereka dalam suka dukanya meskipun baru sebatas hanya dihati – karena fisik kita terjebak dengan berbagai urusan duniawi di tanah air – maka berita penting ini saya sajikan apa adanya dari saudara-saudara kita yang berada di kapal tersebut.
Saya ambil langsung dalam kata-kata mereka, tanpa saya edit sedikitpun – karena disamping mereka lebih mahir dalam pengungkapan apa yang mereka alami – merekalah yang bener-bener berbuat.  Berikut berita-berita awal perjalanan mereka; insyallah secara berkala akan saya ampilkan di situs ini - langsung dari saudara-saudara kita yang ada di kapal tersebut :
Ancaman Israel Dibalas Gemuruh Takbir dan Tahlil di Pelabuhan Istanbul
Dzikrullah, Santi Soekanto, dan Surya Fachrizal
Sahabat Al-Aqsha & Hidayatullah.com--ISTANBUL--Israel mengancam akan mengerahkan 2 atau 3 kapal berisi rakyatnya yang bersenjata dengan tujuan menghalangi masuknya kafilah kapal-kapal kemanusiaan ke Gaza.
Kabar ancaman yang disampaikan oleh Presiden IHH (lembaga kemanusiaan internasional terbesar di Turki) Bulent Yildirim itu dijawab oleh sekitar 5 ribu orang dengan meneriakkan takbir dan tahlil saat melepas kapal utama Konvoi Kemanusiaan “Lifeline for Gaza” meninggalkan dermaga pelabuhan Sarayburnu, Istanbul, siang tadi (22/5).
Kapal Mavi Marmara yang bercat putih dan biru muda dan berbendera Turki itu berlayar menuju selatan tepat jam 2 siang (jam 6 sore WIB), menuju pelabuhan Antalya, dan rencananya pada hari Selasa akan melanjutkan perjalanan menembus kepungan Angkatan Laut Israel ke Gaza bersama dengan 8 kapal lainnya dari Turki, Yunani, dan Inggris.
Kafilah kapal kemanusiaan  ini ditumpangi oleh lebih dari 700 orang aktivis kemanusiaan, anggota parlemen, dan wartawan dari 42 negara. Dari Indonesia telah hadir di Istanbul tim dari KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina), MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) dan Sahabat Al-Aqsha.Kafilah kapal kemanusiaan ini membawa muatan lebih dari 20 ribu ton bantuan kemanusiaan berupa bahan bangunan seperti semen dan besi, obat-obatan, peralatan rumah sakit, peralatan sekolah dan kebutuhan gizi balita dan bayi-bayi di Gaza.
Bertolaknya Kapal Marvi Marvara diiringi dengan dentuman puluhan mercon berukuran besar yang diledakkan di dekat buritan kapal pesiar berkapasitas 1000 orang itu. Di atas kapal, beberapa peserta konvoi menyalakan asap-asap pengirim sinyal darurat beraneka warna. Di dek belakang kapal ratusan balon berwarna merah-hitam-putih-hijau seperti bendera Palestina dilepas.
Para hadirin yang terdiri dari pemuda, pemudi, orangtua dan anak-anak sudah berkumpul di dermaga sejak jam 9 pagi menyambut diangkatnya jangkar Mavi Marmara dengan pekik yang membahana, “Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar.. Laa ilaaha illa Allahu Allahu Akbar!” Mereka tak henti-hentinya mengibarkan bendera-bendera Palestina, Turki, bendera Tauhid dan bendera negara-negara yang diwakili oleh para peserta konvoi.
Pada saat yang sama lebih dari 20 kapal berukuran kecil yang dipenuhi pemuda-pemudi Turki ikut melepas bertolaknya Mavi Marmara (yang berarti Marmara Biru, diambil dari nama laut Istanbul) menuju Gaza. Mereka ikut meneriakkan yel-yel membela Palestina serta takbir dan tahlil sambil mengibar-kibarkan bendera Palestina dan Turki.
Sudah lebih dari 3 tahun Gaza diembargo secara internasional oleh Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa akibat rakyat Gaza memilih untuk melawan penjajah Israel. Negara Zionis Israel didirikan di atas tanah Palestina sejak 63 tahun yang lalu, dan sejak itu mempertahankan keberadaannya dengan teror, penculikan, penyiksaan, pembunuhan, perampasan rumah dan tanah, serta penghancuran harta benda rakyat Palestina.* 
Presiden IHH, Bulent Yildirim:
“Tidak ada Senjata, Hanya 150 ribu Batang Pensil!”
Dzikrullah, Santi Soekanto, dan Surya Fachrizal
Sahabat Al-Aqsha & Hidayatullah.com—ISTANBUL--Dalam pidatonya di dermaga Sarayburnu, pelabuhan Istanbul, di tepi Selat Bosforus siang tadi (22/5), Presiden Insani Yardim Fakvi (IHH) Bulent Yildirim menyeru kepada para pemimpin dunia, “Wahai para pemimpin negara-negara, wahai para pemimpin Organisasi Konferensi Islam, wahai para pemimpin Amerika dan Eropa, wahai Mahmud Abbas, Anda melihat siaran TV Turki dan TV dunia memancarkan pelepasan kapal ini. Hari ini tolong ucapkanlah sesuatu untuk membantu Palestina, bahwa kami pergi ke Palestina untuk membantu palestina. Katakan kepada dunia bahwa Palestina yang sedang dijajah dan dizalimi perlu dibantu dan katakan kepada Israel, jangan cegah kedatangan kapal-kapal ini!”
Bulent menyampaikan bahwa Israel telah berkali-kali mengeluarkan ancaman akan mencegah dan menyerang kafilah kapal-kapal kemanusiaan Lifeline for Gaza. Kafilah ini terdiri dari 9 kapal yang akan bergabung dari Turki, Yunani, dan Inggris yang pada hari Selasa (25/5) mendatang akan bergabung di perairan Cyprus di Laut Tengah untuk selanjutnya menuju Gaza. Kapal-kapal ini membawa lebih dari 20 ribu ton bantuan kemanusiaan.
Menurut Bulent, sama sekali tidak ada hal buruk yang dilakukan oleh kapal-kapal kemanusiaan ini. Dan menurutnya, yang buruk adalah mereka yang secara sengaja akan menyerang kapal-kapal ini dengan senjata. “Teroris adalah mereka yang menyerang kapal-kapal bantuan kemanusiaan yang bermaksud baik dengan menggunakan senjata,” kata Bulent di tengah rintikan gerimis yang kian deras.
Ancaman yang terakhir, menurut Bulent, kelompok-kelompok masyarakat Yahudi radikal mengancam akan mengerahkan 2 atau 3 kapal berisi rakyat Israel bersenjata untuk menghadapi kafilah ini. “Bayangkan, mereka mengancam kita dengan kekerasan persis seperti bajak laut,” tukasnya.
“Apakah yang akan Amerika lakukan terhadap kami jika kapal-kapal kemanusiaan ini dirampok oleh Israel? Kapal-kapal ini tidak bawa senjata, kami hanya membawa 150 ribu batang pensil agar anak-anak Gaza tetap bisa belajar,” tukasnya.* 
“Insya Allah Kita Mencapai Gaza, Walau Harus Berenang!”
Dzikrullah, Santi Soekanto, dan Surya Fachrizal
Go to Gaza
Sahabat Al-Aqsha & Hidayatullah.com—ISTANBUL—Diantara yang memberikan sambutan saat upacara besar melepas keberangkatan kafilah kapal kemanusiaan Lifeline for Gaza di dermaga Sarayburnu, Istanbul, siang tadi (22/5) adalah Syeikh Raid Salah, ulama Palestina yang sudah berkali-kali dijebloskan penjara dan disiksa oleh Israel.
Syeikh Ra’id akan ikut serta dalam kafilah kapal kemanusiaan ini. Dalam sambutannya, Syeikh Ra’id meminta izin kepada yang hadir khususnya ribuan warga Turki, untuk menyampaikan kepada para anak yatim, janda-janda, orang cacat, orang sakit, dan seluruh warga Gaza, bahwa mereka tidak sendirian akibat diembargo oleh Israel dan Amerika Serikat.
“Tunggulah wahai saudara-saudaraku warga Gaza, kami akan datang menemani kalian yang sedang tertimpa kezaliman!” teriak pria yang murah senyum ini.
Sementara itu dari kawasan Asia Tenggara, Noorazman Mohd Syamsuddin dari Haluan Malaysia, memberikan sambutan mewakili masyarakat Malaysia dan Indonesia.  Di depan ribuan hadirin Noorazman mengatakan, bahwa rakyat Malaysia dan Indonesia telah menyatakan perasaan bencinya kepada embargo ini dengan memberikan infaq, melakukan demonstrasi, serta member dukungan penuh bagi kafilah kemanusiaan ini.
Noorazman mendoakan agar berkah Allah terlimpah kepada harta mereka yang telah mendukung kafilah kemanusiaan ini.
“Saya berdiri di sini mewakili lebih dari 50 organisasi masyarakat besar di Malaysia dan Indonesia yang jumlah penduduknya hamper 300 juta jiwa,” katanya dalam bahasa Inggris. Noorazman menegaskan, karena besarnya amanah itu, maka tekad mereka untuk menyampaikan amanah itu pun sangat besar. Meskipun diancam oleh Israel, mereka akan berusaha mencapai Gaza, “Walaupun kami terpaksa harus berenang ke pantai Gaza!”***
Sekian laporan hari ini ====
Last Updated on Sunday, 23 May 2010 06:12
 
Copyright © 2010 Gerai Dinar. All Rights Reserved.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar