Senin, 13 September 2010

Keluhuran Al Quran dan Si Pandir dari Florida

Shaykh Dr. Abdalqadir as-Sufi -
Penjelasan yang diberikan oleh Shaykh Dr. Abdalqadir as Sufi yang ringkas tapi tepat pada sasaran mengenai rencana pembakaran Mushaf Al Qur'an di Amerika.


Perbuatan bodoh terkini dari reruntuhan kristen adalah hadirnya seorang pendeta eksentrik- dengan kumis menawan-yang bermimpi bisa membakar Al Qur'an.

Kita memiliki kabar untuk mahluk yang malang ini. Dia tidak mungkin membakar Al Qur'an. Mustahil. Al Qur'an adalah kalam milik Allah yang buan ciptaan.

Ketika seorang Muslim meminta kepada seorang Muslim lain untuk mengambilkan kitab, dia tidak berkata, 'Berikan Qur'an itu kepada saya', melainkan, 'Berikan mushaf itu kepada saya'. Sama artinya dengan, 'Berikan salinan Qur'an itu kepada saya' Pada pembuka (Al Baqarah: 2) Al Qur'an telah difirmankan: 'Itulah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya'

Dhalikal kitab. Firman tersebut tidak berbunyi 'kitab ini' karena apa yang kita pegang di tangan kita adalah salinannya.

Al Qur'an adalah kalam ‎​​Allah yang bukan ciptaan. Oleh karenanya tidak dapat disangkal. Tentu saja kita memperlakukan Mushaf Al Qur'an dengan penuh hormat. Tindakan pendeta tani labil ini yang berusaha meniru Mao dan Tentara Merah semata-mata mencerminkan kebodohannya sendiri. (Mao Zedong dan Tentara Merah membakar buku-buku pada Revolusi Kebudayaan di Cina-penerjemah)

Allah mempergunakan musuh-musuh Dien Islam untuk meninggikan Dien Islam"

Ketika kabar mengenai rencana para Pengawal Revolusi Mao Zedong untuk membakar Mushaf-Mushaf Qur'an sampai ke telinga seorang Imam di salah satu desa terpencil di Cina, sang Imam segera mengumpulkan anak-anak dan mulai mengajari mereka untuk membaca serta menghafal Al Qur'an.

Ketika akhirnya, para Pengawal Revolusi tiba di desa tersebut, mereka disambut senyuman penduduk desa yang berdiri di depan tumpukan Mushaf Qur'an. Dan ketika para Garda membakar Mushaf-Mushaf tersebut, dari Masjid terdengar suara seratus anak-anak mengalunkan ayat-ayat Al Qur'an yang diberkahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar